Selasa, 11 Januari 2011

SURAT CINTA

Kutulis puisi ini saat malam telah sunyi..
Kala bulan terlihat cerah
Memberi kekuatan dan gairah hidup yang
Tak dapat kupadamkan..

Duhai kekasih hati…..
Kukirimkan bunga kenangan sebagai bayangan
Cinta, disaat awan hitam menutupi sang surya…
Akulah sang kumbang kelana..
Datang dari kejahuan..
Mencari bunga yang belum terbuka dari kelopaknya…
Terima cinta ini…

Kelak, aku akan mengajakmu
Menuju mahligai kebahagiaan
Dan membakar obor kesempurnaan
Sambil saksikan gaun malam

Sabtu, 01 Januari 2011

CINTA PUTIH

Malam ini kembali ku merindukanmu
Merindukan senyum itu
Lesung pipi itu
Canda itu

Kau di mana
Bolehkah aku mengantarkan cinta ini untukmu
Atau sekedar singgah dan melepas lelah di hatimu

Aku tak punya kekasih sayang
Tapi aku punya cinta
Karena aku lahir dari yang mencinta

Peluklah
Jangn ragu
Aku takkan menyakitimu
Kemarilah berdansa denganku
Walau kita tau
kita tak sanggup lagi tuk berdiri

Sendiri terbunuh sepi
Tak juga ajal menjemput
Sementara kau telah siap untuknya

Kekasihku yang berada dalam foto
Meloncatlah keluar

Malam kemarilah temani aku
Dan siang kemari pula lah kau
Tidur disampingku
Akan ku belai rambutmu
Dan menyanyikan cinta di telingamu

Bulan turunlah dari pohon itu
Ajak pula mentari itu
Akan ku nikahkan kalian berdua
Dan embun ini jadi maharnya
Biar tuhan dan para malaikatya jadi saksi

Kekasih ku
Maaf aku telah menduakanmu lagi
Aku telah jatuh cinta olehnya
Aleh rambut hitamnya
Dan senyumnya kala pagi

Kekasihku
Maafkan aku
Bukan aku tak setia padamu
Tapi aku pemuja semu

Kekasihku
Maafkan aku
Aku tetap menginginkan buah dadamu
Dan menginginkan miliknya juga

Maaf sayang aku bukan bajingan
Seperti yang kau tuduhkan padaku
Tapi aku adalah pecinta
Pecinta bunga, bulan,
bintang, matahari,
malam, embun, sejuk
dan semua mahluk yang mirip denganmu bidadariku..

ENAM ANASIR

Kelak kisahkan kenangan kita
Di pantai selatan kota daeng
Tentang pertemuan antara kau dan aku
Saat pagi berzina menjilat lekuk-lekuk bumi
Mentari berziara memeluk nisan senja
(untuk Pujangga Bulukumba “Ian ‘K “ )

Aku masih dimuara itu
Menantimu membawa sepenggal kerinduan
Untukku..
Meski bulan tak bertengger di peluk malam
Tapi aku masih tetap setia menunggu
(untuk Pujangga Bantaeng ‘ Fajrin “)

Kita satu perahu
Berlayar mengarungi tujuh samudra
Tujuh mata gelombang
Melewati tujuh pulau
walau akhirnya kita berpisah
Tapi, Aku masih mengingatnya
(untuk Pujangga Bima “ Bayu “)


Puisiku hanya untukmu
Untukku hanya senyumanmu
Semoga siangku dan malammu
Tetap abadi dalam dekapan cinta
(Untuk Pujangga Jeneponto “ Black Mappaenteng “)

Kabut merampas hadirku
Kala kutapaki tiap jejak senja
Menuju perkampungan kelapamu
Kulihat disana selendang merah tertancap
Menghias tiap setapakmu
(Untuk Pujangga Selayar “ Akmal Salam’ )

kenangan itu
Muara itu
Perahu itu
Senyuman itu
Setapak itu
Akan kupajang sebagai rasa sakit hati
Di Ambon manis.( Pujangga Ambon’ Kudus Patalima )

ITU AKU

wahai..sahabat lama
wahai sahabat baru
tetaplah tersenyum, sebab
semua akan baik-baik saja.

TANGISAN

Kupasang nyanyian rinduku untukmu
Kelak kau tertidur damai dalam pelukanku
Wahai...kekasih..! aku di ambang tangis
Yang begitu menyayat hati....

Kekasih....biarlah ku semaikan
Bahterah luka ini dalam desahan nafas hatiku
Agar nadiku merangkak dalam darahmu
Hinggah melebur menjadi racun cinta
Agar bibir ini hanya melafazkan
Namamu...

Kekasihku....bawalah cintaku temui musim
Meski hanya embun temaninya...

DAMAI ITU TERUKIR LAGI

kekasih hati yang tak lagi tidur
di altar rindu
kini aku hanya diam tak berkata
mungkinkah aku harus
berdamai
dengan kenyataan..

Tuhan....
berikan aku rahasiamu
agar aku dapat mencintainya dengan
sepenggal kasih yang aku punya.

KATA SEPI

Seperti kata sepi...
Nikmatilah aku karena aku adalah kawanmu
Kata angin pula..
Bahwa aku akan membawa kabar padanya
Karena kau adalah sahabat karibku
Kata ombak genggamlah aku
karena aku tak lelah lalui semua tanpamu
Lalu sepi , angin dan ombak berangkulan
Mengukir kisah cinta yang romantis
Sampai pagi bersinar di ujung puncak
Bawakaraeng dengan latar sejuknya malino
Dan naik ke awan memetik petir menjelma hujan..