Sabtu, 01 Januari 2011

ENAM ANASIR

Kelak kisahkan kenangan kita
Di pantai selatan kota daeng
Tentang pertemuan antara kau dan aku
Saat pagi berzina menjilat lekuk-lekuk bumi
Mentari berziara memeluk nisan senja
(untuk Pujangga Bulukumba “Ian ‘K “ )

Aku masih dimuara itu
Menantimu membawa sepenggal kerinduan
Untukku..
Meski bulan tak bertengger di peluk malam
Tapi aku masih tetap setia menunggu
(untuk Pujangga Bantaeng ‘ Fajrin “)

Kita satu perahu
Berlayar mengarungi tujuh samudra
Tujuh mata gelombang
Melewati tujuh pulau
walau akhirnya kita berpisah
Tapi, Aku masih mengingatnya
(untuk Pujangga Bima “ Bayu “)


Puisiku hanya untukmu
Untukku hanya senyumanmu
Semoga siangku dan malammu
Tetap abadi dalam dekapan cinta
(Untuk Pujangga Jeneponto “ Black Mappaenteng “)

Kabut merampas hadirku
Kala kutapaki tiap jejak senja
Menuju perkampungan kelapamu
Kulihat disana selendang merah tertancap
Menghias tiap setapakmu
(Untuk Pujangga Selayar “ Akmal Salam’ )

kenangan itu
Muara itu
Perahu itu
Senyuman itu
Setapak itu
Akan kupajang sebagai rasa sakit hati
Di Ambon manis.( Pujangga Ambon’ Kudus Patalima )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar